Search This Blog

26 January 2008

Sistem Injeksi versus Radiator Air
Teknologi Bebek Terbaru

DI antara berbagai jenis sepeda motor yang dijual di Indonesia, tipe bebek adalah yang paling banyak ragamnya. Minat masyarakat yang tinggi untuk memiliki sepeda motor jenis bebek, telah mendorong pabrikan bersaing meluncurkan berbagai varian. Tidaklah mengherankan kalau setiap tahun pasti ada model baru. Di sisi lain, teknologinya pun terus berkembang hingga menyamai sepeda motor berkapasitas mesin besar. Salah satu terobosan terbaru adalah mulai dipasarkannya bebek injeksi dan berpendingin air.

Persaingan antarpabrikan di pasar sepeda motor bebek memang amat luar biasa. Saat ini setiap pabrikan tidak hanya memiliki satu model, tetapi bisa beberapa model. Bahkan pada tahun 2005 ini ada pabrikan yang meluncurkan beberapa model baru dalam jarak waktu yang tidak terlampau jauh.

Selama kurun waktu Januari-Oktober tahun ini, PT Astra Honda Motor (AHM) telah merilis tiga model motor baru, yaitu Supra X 125 pada bulan Mei, Supra X 125 CW (Agustus), dan New Supra Fit (September).

Menutup akhir tahun 2005, PT Astra Honda Motor (AHM) meluncurkan tipe terbaru dari jenis bebek, Honda Supra X 125 PGM-FI. Model ini merupakan varian Supra X 125 terbaru, sekaligus sepeda motor pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan sistem injection. Acara peluncuran ini dilakukan President Director AHM, Minoru Yamashita dan Executive Vice President Director, Tossin Himawan di Test Course AHM Tipar Cakung Jakarta, Kamis (1/12).

Perbedaan yang paling utama dengan Supra X 125 adalah sistem suplai bahan bakarnya yang menggunakan injection. PGM-FI ini sendiri berarti Programmed Fuel Injection, atau sistem suplai bahan bakar yang telah terprogram.

Dalam keterangannya di depan para wartawan, Direktur Pemasaran AHM, Johanes Hermawan menjelaskan, Honda Supra X 125 PGM-FI ini merupakan bukti keseriusan Honda dalam mengembangkan teknologi ramah lingkungan. "Supra injeksi membidik konsumen yang menyenangi kendaraan roda dua teknologi tinggi," ujarnya.

Kelebihan dari tipe injection ini adalah irit bahan bakar, lebih ramah lingkungan serta akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin. Selain itu, kelebihan dari mesin injection ini adalah lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta tidak terpengaruh pada temperatur di lingkungannya.

Pada sistem injeksi, takaran bensin yang masuk diatur ECM (Electronic Control Monitor) yang mengendalikan pasokan bensin yang dalam teknologi karburator diatur spuyer, jarum karbu, dan saluran lubang udara. Lama sedikitnya waktu injektor membuka tutup saat memberikan pasokan bensin, disebut injection time. Dengan perbandingan udara dan bahan bakar yang terkontrol ini, hasilnya jika dibandingkan Supra X 125 bisa menghemat bahan bakar sebesar 6 persen dengan tingkat polusi berkurang hingga 20 persen.

Untuk memonitor kerja sistem elektronik, pada panel speedometer dilengkapi dengan MIL (Malfunction Indicator Lamp), yaitu lampu indikator akan hidup jika terjadi gangguan. Lampu indikator MIL langsung bekerja begitu kunci kontak diputar ke posisi on. Bila tidak ada masalah pada injeksi, maka lampu MIL tidak berkedip. Begitu pula sebaliknya jika salah satu komponen injeksi mengalami kerusakan, maka MIL akan berkedip. Kode kedipan menentukan komponen mana yang bermasalah.

Misalnya untuk kerusakan injektor, MIL akan berkedip 1 kali secara lambat, kemudian 2 kali cepat. Lain lagi bila sensor engine oil temperatur yang rusak, MIL akan berkedip cepat sebanyak 7 kali. Kalau ternyata yang bermasalah adalah bank angle sensor, maka MIL akan memakai kode 54, yaitu lampu berkedip lambat sebanyak 5 kali, dilanjutkan 4 kali kedipan cepat. Keberadaan teknologi MIL memudahkan teknisi di bengkel untuk memeriksa perangkat injeksi.

Untuk pasar Jawa Barat, teknologi injeksi ini diyakini akan segera digandrungi para pemilik sepeda motor. Pasalnya, saat ini konsumen dalam memilih sepeda motor selain faktor bahan bakar, kemudahan perawatan, juga memilih teknologi terkini.

Dijelaskan Marketing Manager PT Daya Adira Mustika main dealer Honda Jawa Barat, Ferdy Sukmawidjaya, kehadiran Honda berteknologi injeksi ini kian menambah pilihan konsumen untuk memilih sepeda motor.

"Umumnya, untuk sepeda motor baru butuh penyesuaian dalam penjualannya. Untuk penjualan awal diperkirakan masih sekira 2.000-an unit atau sekelas sepeda motor sport," jelas Ferdy.

Bila dilihat dari spesifikasi mesin yang dikeluarkan AHM, maka terlihat jelas ada perbedaan. Supra X 125R karburator mampu mengeluarkan tenaga maksimum sebesar 9,3 PS pada 7.500 rpm. Sedangkan varian injeksi memiliki tenaga lebih kecil, yaitu 9,18 pada putaran mesin yang sama 7.500 rpm. Begitu pula pada torsinya, versi karburator mengeluarkan torsi maksimum 1,03 kgf.m pada 4.000 rpm, untuk injeksi 0,99 kgf.m pada 5.000 rpm.

Bebek radiator air

Satu hal yang pasti, teknologi canggih sistem injector ini, butuh perhatian dan perawatan rutin. Kebersihan injector harus selalu dijaga. Masalahnya injector untuk sepeda motor kecil ukurannya kecil pula. Bila tidak terawat, biasanya alat injector itu tersumbat gum, dan varnish/carbon.

Menurut Ishiguro dari divisi R & D Yamaha Thailand kepada Otokir melalui E-mail Rabu (14/12), Yamaha pun sebenarnya sudah siap meluncurkan motor kecil dengan injector. Karena mempertimbangkan kebiasaan konsumen di Asia Tenggara, akhirnya rencana itu ditunda.

"Untuk sepeda motor seperti itu, perlu perawatan dan peralatan spesifik untuk menanganinya," jelas Ishiguro.

Berdasarkan informasi, Yamaha pun akan memasukkan sepeda motor berteknologi injeksi ke Indonesia. Namun bukan jenis bebek, melainkan model sport bermesin besar 250 cc, 4 langkah dan berteknologi SOHC (Single Overhead Camsfhat). Yamaha membidik para penggemar sepeda motor sport. Mengenai bentuk bodinya masih belum diketahui, tetapi sistem transmisinya mengandalkan model 5-percepatan.

Yamaha sendiri saat ini tengah gencar memasarkan bebek berkapasitas mesin terbesar di Indonesia yaitu MX135LC. Seiring dengan itu teknologi injeksi sepeda motor Honda sepertinya mendapat saingan dari sepeda motor tersebut.

Bebek ini memakai mesin berteknologi 4 klep, forged piston, dan ring piston yang ringan. Bahkan silindernya diperkuat dengan teknologi diasil (diacasting silicon), sehingga tahan gesekan tinggi. Konfigurasi mesin yang dipakai adalah model 45 derajat.

Sistem pendinginannya tidak memakai blower, tetapi radiator air. Tujuannya memberikan pendinginan yang cepat, karena bebek ini diklaim bisa melaju kencang. Bahan pengisi radiator adalah cairan khusus Yamacoolant yang komposisi airnya hanya 5%. Bahan utama cairan ini adalah Ethylene Glycol berbahan dasar plastik, yang bisa membuat mesin lebih awet.

Berbicara mengenai sepeda motor bebek ber-cc besar, Suzuki Thailand baru-baru ini mengeluarkan model baru yang bernama Katana 125. Sosoknya mirip dengan model bebek sport. Mesinnya memakai model tidur dengan sistem pengapian DC-CDI. Kapasitas mesin yang diusung adalah 124 cc dengan panjang x langkah 53,5 x 55,2 mm. Rasio kompresi dari mesin ini cukup tinggi sebesar 9,4 : 1 dengan sistem pasokan bahan bakar model Mikuni VM 19.

Persaingan di pasar sepeda motor bebek pun makin ketat tahun depan. Bisa dipastikan Katana 125 pun dalam beberapa bulan ke depan akan masuk juga ke Indonesia. Seperti yang terjadi pada teknologi bebek injeksi, dirintis di Thailand dan kemudian dipasarkan di Indonesia.

Tes Honda Supra X 125 PGM-FI
Jangan Berharap di Top Speed


Begitu diperkenalken, PT Astra Honda Motor (AHM) langsung memberi kesempatan jajal langsung Honda Supra X 125 PGM-FI. Bertempat di suku cadang PT AHM, Tipar Cakung, Jakarta Timur. Bebek injeksi pertama di Indonesia itu dicicipi langsung oleh lima orang penguji.

Paling utama merasakan kecepatan maksimum. Perbandingan enggak perlu jauh-jauh. Supra X 125 versi karburator bisa jadi perbandingan.

Hend, Chuenk, Niko, Aong, dan mat kodak flamboyan Em-Plus, Herry Axl tidak menyiakan kesempatan itu. Apalagi, tes berlangsung di trek khusus milik PT AHM yang punya panjang masing-masing 900 meter (kanan-kiri).

Lima batangan yang jajal Supra X 125 PGM-FI sepakat. Satu suara yang pasti. Kelimanya punya penilaian sama kalau Supra X 125 PGM-FI enggak bisa diharap banyak mengejar top speed.

Sekali satu suara. Supra X 125 PGM-FI enggak beda jauh dibandingkan Supra X 125 karburator. Angka kecepatan maksimum pun enggak beda jauh. Berarti jangan ada anggapan bebek injeksi Honda bisa lebih kencang dibanding versi karbu. Lihat data kecepatan maksimum.

Meski begitu, ada kelebihan yang nyaris enggak dimiliki versi karburator. Kelebihan itu ada pada teknologi injeksi. Lantaran suplai campuran bahan bakar dan udara enggak telat di tiap putaran.

Supra X 125 karbu harus hafal betul dengan putaran mesin. Gas dipelintir hingga menemukan saat tepat pindah gigi. Kalau enggak, tenaga bakal ngedrop. Putaran mesin susah melaju untuk bisa menemukan tenaga puncak.

Di injeksi tidak begitu. Kapan pun kita pindah gigi, bisa didapat torsi maksimum. Jadi, putaran mesin enggak ngedrop saat pindah gigi. Enggak perlu ragu melintir gas dan pindah gigi.

Begitu juga akselerasi. Kelima pasukan penguji merasakan hal yang rada mirip. Percepatan di gigi 1 ke 2 mencapai 40 km/jam. Masuk gigi 2 ke 3 menyentuh angka 80 km/jam. Bahkan gigi tiga bisa dibejek sampai 100 km/jam. Pas gigi 3 ke 4, jarum spidometer bisa turun lagi, kurang dari 100 km/jam. Kenapa ya top-speed memble?

Nah, sudah mentok gigi 4 yang bisa mencapai 100 km/jam, putaran mesin rada turun. Susah sekali untuk mengail tenaga. Makanya, jarum kecepatan hanya bertahan di kisaran angka 100 km/jam sampai 105 km/jam.

Jadi, hapus deh anggapan kalau bebek injeksi bisa lebih kencang dibanding bebek sejenis versi karbu. Kecuali kalau PT AHM mempertimbangkan adanya segmen yang pengin bebek injeksi bisa kencang.

Axl 171 cm/63 kg (3 putaran) 100 km/jam
Aong 165 cm/70kg (3 putaran) 103 km/jam
Niko 173 cm/65 kg (5 putaran) 105 km/jam
Chuenk 167 cm/60 kg (2 putaran) 100 km/jam
Hendra 167 cm/74 kg (3 putaran) 100 km/jam

Popular posts

Google Maps: Ar Berry Frozen