Search This Blog

11 April 2009

Borring

Aslinya...setelah beberapa bulan ini tidak masuk cybernet...perasaan sudah mumet akan cybernet...mungkin akan lebih mendalami dunia programing...

12 January 2009

Sasis Honda Blade 110R VS Yamaha Vega ZR

Sasis atau rangka Honda Blade 110R terlihat lebih kompak. Kan teknologinya diambil dari balap pasar senggol alias road race. “Buat apa punya Honda Racing Championship kalau tidak dimanfaatkan sebagai alih teknologi,” ucap Handy Hariko yang mentor HRC 2008 dari PT Astra Honda Motor itu.


Kemunculan Blade 110R menggeser semua imej motor Honda selama ini. Dulu Honda fokus mikirin segi utilitas harian. Misalnya, mementingkan bagasi besar. Ini berdampak terhadap desain dan dimensi produk Honda yang terlihat besar. Makanya, untuk balap, susah seting sasis Honda versi lama.


Beda dengan Honda Blade 110R, meski masih dilengkapi bagasi tapi desainnya yang baru, lebih stabil. Kiri-kanan bagasi diapit pipa. “Model seperti ini mirip sasis bebek Yamaha yang terkenal ringkas dan stabil itu. Dengan sasis kompak, Blade punya modal balap di trek karung. Sebab di trek pendek, rangka juga penentu kemenangan,” jelas Erwin alias Akiang, mekanik Honda Federal Oil Banten. Doi kian semangat dengan keluarnya Blade 110R.


Sebagai pembuktian mari dibedah bersama. Paling gampang bandingkan Yamaha Vega ZR yang baru nongol dengan Blade 110R. Keduanya ditelanjangi. Secara desain, tulang-belulang sama. Bentuk frame macam ini diriset Yamaha sedari zaman Yamaha Force-1. Wajar saja jika lebih sempurna dibanding model lain.


Bedanya hanya di ukuran dan bentuk tulang. Underbone Vega ZR menggunakan pipa bulat biasa. Sedang underbone Blade 110R kotak seperti di Supra X 125. Tradisi ini memang ciri khas Honda sejak di Karisma. Dari segi kekuatan lebih rigid lantaran terdapat sudut-sudut.
Pada tulang belakang, Honda kayaknya mencontek abis Yamaha. Desainnya plek sama. Sekali lagi, bedanya cuma ukuran. Vega ZR mengusung tulang belakang dari pipa 20 mm, sedang Blade 30 mm.
Tapi, kebiasaan Honda juga masih dipertahankan. Meski secara konstruksi sama dengan Yamaha, namun panjang sok dibuat berbeda. Takut dikira jiplak, kali ye! Yamaha pakai sokbreker panjang 28 cm dan Honda 32 cm.
Dari segi kestabilan, dipastikan punya Yamaha lebih baik. Kan sok pendek tidak mantul-mantul. Namun pihak Honda juga enggak mau kalah. Merancang sok belakang Blade 110R lebih besar dan kuat. Sehingga dipakai harian, antara Vega ZR dengan Blade 110R sama-sama stabil. Tapi dipakai balap dengan sok yang berbeda spek, belum tentu.
Atas dasar kemiripan itu, Akiang memperlakukan frame Blade 110R sama dengan bebek Yamaha yang dipakai balap. Paling utama seting sok depan yang biasa dilakukan sedari zaman Force-1 dulu. “Cukup tutup lubang oli di suling sok. Lalu dibor ulang dengan ukuran lebih kecil,” jelas Akiang yang siap menurunkan Blade 110R di musim balap 2009 mendatang.

Popular posts

Google Maps: Ar Berry Frozen