Search This Blog

27 May 2008

GP MONACO GAGAL TUNTAS

MONTE CARLO - Grand Prix Monaco memang selalu menyuguhkan balapan yang unik. Terbukti di seri keenam Formula One, Minggu (25/5/2008) kemarin, balapan jalan raya itu menyuguhkan insiden-insiden menarik. Bahkan, balapan di Monaco itu menjadi yang pertama musim ini yang gagal menyelesaikan seluruh lap.

Balapan yang rencanya akan melahap 78 lap itu hanya mampu merampungkan 76 lap setelah balapan memakan waktu dua jam lebih. Dan dalam aturan FIA, balapan yang memakan waktu lebih dari dua jam memang harus dihentikan.

Kondisi sirkuit yang sempit ditambah cuaca yang tidak menentu membuat balapan dipenuhi insiden yang akhirnya berimbas dengan memakan waktu yang lebih lama. Kejadian itu memang telah diprediksikan sebelumnya. Hal itu juga bukan menjadi yang pertama di Sirkuit itu. Pada tahun 1996 dan 1997 hal serupa juga terjadi.

Olivier Panis keluar sebagai juara pada tahun 1996 setelah menyelesaikan 75 dari 78 lap yang direncanakan. Sedangkan Michael Schumacher keluar sebagai juara pada tahun 1997 setelah hanya menyelesaikan 62 putaran. Keduanya digelar dalam kondisi hujan, sama seperti tahun ini.
Lebih jauh lagi kejadian serupa di Monaco juga sempat terjadi tahun 1975. Ketika itu Niki Lauda dengan Ferrari-nya menjuarai lomba setelah hanya menyelesaikan 75 lap dari 78 lap yang direncanakan.

Namun balapan di Monaco bukan menjadi yang tercepat. Sirkuit jalan raya Adelaide di GP Australia pada 1991 masih menjadi rekor tercepat. Akibat hujan deras yang terjadi, balapan terpaksa dihentikan saat baru melahap 16 lap dari total keseluruhan 81 lap. Ayrton Senna tampil sebagai juara diikuti rekan setimnya, Gerhard Berger.

Uniknya, karena balapan baru berlangsung setengahnya maka poin yang diterima oleh posisi 1-6 juga hanya setengah. Pembalap legendaris Brasil itu hanya mendapat 5 poin. Sedangkan Gianni Morbidelli yang menempati urutan enam hanya mendapat poin 0,5.

No comments:

Popular posts

Google Maps: Ar Berry Frozen